Minggu, 14 Maret 2010


IDENTIFIKASI ION LOGAM Cr(VI) MENGGUNAKAN EKSTRAK KAYU NANGKA (Artocarpus heterophyllus L.)
Oleh :
Resti Yektyastuti, Itsnaini Rahmawati, Arif Hidayat
Pembimbing: Das Salirawati, M.Si.

ABSRTAK

Metode identifikasi ion logam Cr(VI) yang cepat, akurat, praktis, dan murah sangat diperlukan dalam industri yang menghasilkan limbah berbahaya tersebut. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan zat warna morin yang terkandung dalam kayu nangka. Artikel ini menjelaskan konsentrasi minimum ion logam Cr(VI) agar dapat diidentifikasi menggunakan ekstrak kayu nangka dan pH optimum untuk identifikasi tersebut.
Metode yang digunakan meliputi ekstraksi kayu nangka dalam etanol 96% dengan perbandingan massa kayu nangka dan etanol 1:7 selama 24 jam. Dilakukan filtrasi dengan kertas saring. Hasil yang diperoleh ditutup rapat agar tidak menguap. Penentuan Konsentrasi Minimum dilakukan dengan memvariasi larutan kromium 1 ppm; 2 ppm; 4 ppm; dan 6 ppm. Sedangkan untuk penentuan pH optimum digunakan buffer fosfat pH 2-12 (dengan perbandingan 1:3). Pengamatan warna larutan dilakukan secara visual.
Ekstrak kayu nangka dapat digunakan untuk mengidentifikasi ion logam Cr(VI). Larutan yang mengandung ino logam Cr(VI) berwarna kuning, sedangkan larutan yang tidak mengandung ion logam Cr(VI) berwarna coklat. Ekstrak kayu nangka dapat mengidentifikasi ion logam Cr(VI) hingga konsentrasi 1 ppm. Kondisi yang paling optimal untuk identifikasi ion logam Cr(VI) adalah pada pH 7.


Kata kunci: identifikasi, ion Cr(VI), morin, ekstrak kayu nangka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar